Hidup ini adalah proses pembelajaran tiada henti Join: komunitas-futsal-indonesia@yahoogroups.com
Showing posts with label PSSI. Show all posts
Showing posts with label PSSI. Show all posts

Tuesday, January 13, 2009

Futsal Indonesia Tertinggal 20 Tahun..


Futsal=Futbol sala yang berarti sepakbola ruangan, salah satu permainan yang sedang digandrungi semua kalangan di negeri ini. Dalam tulisan ini saya tidak akan berbicara panjang lebar tentang sejarah futsal, karena sudah cukup banyak tersebar tulisan-tulisan tentang sejarah futsal itu sendiri. Dan dalam kesempatan ini saya hanya ingin bercerita sedikit tentang futsal yang ada di benak penulis (saya-red).

Ketika SMA kelas 3 (Tahun 2002), Saya pertama kali dipertemukan dengan sebuah permainan yang namanya futsal dalam ajang antar SMA di sebuah SMA swasta terkemuka di belahan timur Jakarta. Disitu saya belum mengerti apa yang namanya futsal, kita masih bermain seperti halnya sepakbola. Dan saya sempat menyaksikan pertandingan futsal dalam perhelatan piala asia futsal di senayan. Kala itu Iran menjadi juara di final setelah mengalahkan Japan dengan skor 5-0.

Begitu saya perhatikan, kok permainan ini lebih menarik dan agak berbeda dengan sepakbola. Passing-passing cepat, pergerakan yang lebih menguras stamina, dan tentunya kecepatan dalam mengambil keputusan dikarenakan lapangan yang sempit.

Selang beberapa tahun, di kampus saya dipilih untuk mengikuti kejuaraan futsal nasional (2006). Disana kita semua kedatangan tamu dari eropa, yakni mantan kiper timnas futsal Spanyol Ricardo Jimenez. Dan meninggalkan pesan untuk futsal Indonesia, "FUTSAL INDONESIA TERTINGGAL 20 TAHUN dibanding eropa".

Wuih.. Dari pernyataan itu saya jadi bertanya-tanya, Seperti apa yah futsal yang 20 tahun lebih maju? Selidik punya selidik.. cari2 di mbah gugel, youtube, dsb.. Ahai.. Itu toh yang disebut dengan MODERN FUTSAL. Sebelum melangkah ke Modern Futsal, dulu kita kalo maen futsal tinggal bilang, lu berdua maju, gw sama si A jadi bek.. Hahaha... Rupanya dalam futsal modern hal itu tidak dianggap sebagai konsep permainan, melainkan justru pergerakan dinamis yang dihadirkan dalam konsep futsal modern.

Terlepas dari itu, saya hanya dapat menghimbau (khususnya untuk diri saya sendiri) kepada pecinta futsal, teruslah belajar, jangan pernah cepat puas. Toh diatas langit masih ada langit, terlebih kita harus mengejar ketertinggalan kita (20 Tahun bo').

Lantas kemana kita harus belajar? Seperti halnya guru, kita belajar pada orang yang lebih tahu atau mengetahui lebih dahulu tentang bidang itu, selanjutnya kita kembangkan bekal yang ada. Jangan pernah beranggapan diri kita yang terhebat. Kalo kita memang hebat, minimal pernah jadi juara dunia.

Untuk itu, kemajuan futsal suatu negara tidak bisa didapati, jika hanya oleh sedikit orang yang mempelajari, tetapi semua lapisan. Termasuk PSSI sebagai induk organisasi olahraga permainan ini. Mengapa?

Kita ambil contoh, Vietnam, mereka memiliki kemauan yang luar biasa, sekalipun skill dibawah pemain Indonesia, tapi mereka punya jalur proses yang tepat, salah satunya mereka sudah mempunyai stadium futsal dengan standar internasional, sementara kita?? Tidak ada yang spesial..

Satu lagi, Prancis.. Negeri ini bukanlah negeri yang kental dengan olahraga. Tetapi dalam 30 Tahun mereka bisa jadi yang terbaik di Eropa dan Dunia dalam bidang sepakbola. Apa sih rahasianya?? Mereka mau berkorban dengan membangun tahapan-tahapan yang jelas (bukan instant), mereka mau membangun fasilitas-fasilitas penunjang, mendirikan banyak akademi, mendatangkan ahli-ahli dari negara lain. Dan dengan kesabaran mereka bisa mewujudkan hal itu dalam 30 tahun. Bagaimana dengan kita? Hanya bisa sekedar membuat mie instant yang menghasilkan kenyang yang sifatnya sementara.

Jadi ketertinggalan kita ini harus dibenahi, baik dari sisi moril maupun materiil. Dan kita belajar pada mereka yang jauh lebih maju, untuk belajar tak ada mengenal istilah malu. Seperti kata-kata indah "malu bertanya sesat di jalan"..

Selengkapnya......

Tuesday, November 04, 2008

Lupakan Nasi!!! hah??

Pemain sepakbola kita disuruh lupakan nasi?? Kira2 begitulah yang saya dengar ketika mengikuti coaching clinic dari seorang mantan dokter tim nasional sepakbola Indonesia dalam sesi gizi.. Dokter tersebut mengatakan bahwa pemain kita disuruh lupakan nasi oleh seorang sekjen PSSI (maaf ga perlu sebut nama, wong disebut soal gajinya aja marah2). Hal ini dilontarkan oleh sekjen, katanya (dokter-red) untuk berprestasi, Pemain kita dilarang makan nasi dan pake makan2an standart atlet internasional. Sang dokter hanya mengatakan, kita itu kenal nasi sejak lahir. Dan Timnas perancis atau Italia sendiri untuk ikut suatu event (katakanlah euro) mereka menyiapkan koki dan bahan makanan 1 kontener khusus dan ikut diberangkatkan dimana timnas mereka bertanding,, kok kita disuruh lupakan nasi?

Sangat riskan sekali mendengar hal itu, apakah ada yang salah dengan nasi? Atau adakah pengaruh nasi dengan prestasi timnas sepakbola kita?? Mengapa seorang sekjen mengatakan demikian?

Nasi sendiri? Kita sama tahu kandungan nasi jadi ga usah dipanjang lebarkan, nasi itu tinggal bagaimana seorang atlet tahu kadarnya.. sehingga menjadi standar gizi yang pas(tidak lebih/kurang), kita tahu thailand? Bagaimana mereka bisa bermain cukup menarik dan memberikan perlawanan di Piala Dunia Futsal yg lalu? Atau bagaimana prestasi mereka yang berkilau sebagai wakil asia tenggara di Piala Asia Futsal?? mereka juga makan nasi bukan??

Sekjen mengapa bicara demikian?? apakah dia tidak mengerti atau emang belagak ngerti??
Untuk mengganti nasi, katakanlah Makanan seperti atlet2 internasional apakah PSSI rela mengeluarkan kocek?? Untuk pembiayaan hotel aja masih hutang.. Belum dengan hutang-hutang yang lain. Dan ditambah lagi, gw pernah diajak untuk makan malam di hotel atlet, alamaaaak... menunya ga ada yg istimewa,, standar kita makan di warteg lebihan dikit deh,, apakah salah koki?? koki ditanya, cuma bisa jawab, yah dananya cuma dikasih segitu.. sementara menurut taksiran, untuk sekali makan aja.. atlet butuh sekitar 75rb/porsi untuk makan yg bener2 sesuai takaran.. (ni nominal standar makanan yak.. bukan karena tempat). Tinggal kali aja ada berapa atlet di hotel itu, dan berapa kali atlet itu makan?? Sanggupkah PSSI??

Klo menurut gw, bukan nasinya yang salah.. yah anda bisa nilai sendiri...

Selengkapnya......
 

© free template by Blogspot tutorial