Hidup ini adalah proses pembelajaran tiada henti Join: komunitas-futsal-indonesia@yahoogroups.com

Wednesday, August 27, 2008

Terkilir: Mestikah diurut?

Betapa nyerinya jika pergelangan tangan atau kaki atau sendi jari kita terkilir (keseleo). Rasa nyeri semakin bertambah saat bagian terkilir itu kita gerakkan. Tidak hanya itu, pada sendi yang terkena akan membengkak, berdenyut, dan terasa hangat.

Biasanya hal pertama yang terbetik dalam pikiran kita adalah ‘cari tukang urut’. Tindakan ini bukannya tanpa alasan. Ingatan masa silam kita merekam bagaimana orang tua kita, moyang kita, tetangga kita, menyerahkan sendinya yang terkilir pada tukang urut.

Sebagai orang yang rada ilmiah, tidaklah salah jika kita bertanya, mestikah sendi yang terkilir diurut?

Sebelum sampai di jawaban, ada baiknya kita ketahui lebih dahulu, apa yang sebenarnya terjadi pada sendi yang terkilir.

Pada saat terjadi gerakan yang cukup keras dengan ‘arah yang tidak biasanya’, ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada sendi. Pertama, terjadi peregangan dan memar pada otot atau ligamen (ligamen: jaringan yang menghubungkan antara tulang yang satu dengan yang lain). Jenis ini disebut terkilir ringan (walaupun sakitnya ga ringan). Kedua, terkilir sedang, dimana ada robekan pada ligamen. Robekan bisa kecil bisa juga besar. Rasa nyeri, bengkak, dan memar biasanya lebih berat daripada jenis yang pertama. Ketiga, terkilir berat yaitu ligamen sudah putus total sehingga sendi tidak lagi stabil. Biasanya terjadi perdarahan disekitar robekan, yang tampak sebagai memar hebat. Terkilir sedang maupun berat dapat disertai pergeseran tulang, tapi tidak selalu. Jika anda mengalami terkilir sedang atau berat, sebaiknya segera ke UGD.

Peregangan maupun robekan otot atau ligamen akan diikuti reaksi peradangan (inflamasi). Reaksi ini sama dengan reaksi peradangan yang terjadi pada luka terbuka. Ciri reaksi peradangan adalah rasa nyeri, pembengkakan, terasa hangat, dan kemerahan. Tujuan pengobatan medis adalah untuk mengurangi reaksi peradangan ini. Caranya: kompres dengan air es, tinggikan bagian yang terkilir saat berbaring agar pembengkakan cepat mereda, penggunaan elastik perban, istirahatkan kaki yang terkilir. Dokter anda biasanya akan memberikan obat anti nyeri sekaligus anti peradangan, baik tablet (mis, asam mefenamat) maupun oles (Na Diklofenak Gel).

Kalau kita bertanya pada tukang urut, kenapa sendi kita yang terkilir mesti diurut? Jawabnya kira-kira begini. Pada sendi yang terkilir terjadi ‘salah urat’ sehingga harus dikembalikan ke posisi semula. Sebagian kita, termasuk saya, memahami ‘salah urat’ sebagai bergesernya ‘urat’ (ligamen?) dari posisi awal. Padahal pada terkilir ringan, kecil sekali kemungkinan terjadi pergeseran ligamen, yang ada adalah memar pada ligamen. Peng‘urut’an pada sendi yang terkilir hanya akan memperparah reaksi peradangan. Hasilnya, rasa nyeri dan bengkak bertambah pasca peng‘urut’an.

Tapi saya tidak anti sama sekali terhadap peng‘urut’an. Kalo memang mesti diurut, entah alasan tradisi atau sugesti, silakan diurut tapi jangan di lokasi sendi yang terkilir, tapi daerah sekitarnya. Misalnya, yang terkilir pergelangan kaki, maka yang diurut daerah betis. Tindakan ini mungkin berguna untuk meringankan peradangan, karena peng‘urut’an daerah betis mungkin turut memperlancar aliran darah ke dan dari daerah yang terkilir.

sumber: warta medika

1 comment:

  1. Anonymous3:42 PM

    "Misalnya, yang terkilir pergelangan kaki, maka yang diurut daerah betis"

    Boleh juga tuh tips nya.
    Jadi klo lutut yang terkilir, yang diurut daerah selangkangan kali ya

    ReplyDelete